Minggu, 17 April 2016

Program Beasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti



السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Kali ini saya akan berbagi informasi mengenai beasiswa yang diberikan oleh Universitas Trisakti yang pernah saya ceritakan juga sedikit dalam tulisan saya yang pertama. Memang mungkin pasti bagi kita semua punya cita-cita untuk bisa masuk ke universitas negeri. Selain biayanya yang biasanya lebih murah, terdapat prestise tersendiri bagi kita jika mampu untuk masuk ke PTN. Tapi perlu diingat, tentukanlah arah dan tujuan kita matang-matang, jangan sampai keinginan kita masuk ke PTN, membuat kita menjadi memilih jurusan apapun yang penting masuk PTN. Bagi saya pribadi, passion saya pada bidang yang ingin saya tekuni adalah hal yang utama, sedangkan Universitas atau tempatnya hanya layaknya kendaraan yang membantu kita untuk mencapai tujuan/ cita-cita kita. Seperti kata pepatah, emas jika diletakkan dalam tumpukan sampah sekalipun akan tetap jadi emas, dan juga sebaliknya. Dengan passion yang benar-benar kita inginkan akan membuat kita menjadi tertarik untuk mempelajari lebih dalam bidang yang kita inginkan. Jadi bagi adik-adik semua, terutama yang berada di bangku SMA, mulailah mencari passion yang kalian minati, dan jangan sampai menyesal di kemudian hari karena mengambil pilihan yang tidak benar-benar kalian inginkan.

Oke back on topic mengenai beasiswa yang ditawarkan oleh Universitas Trisakti, Saya tidak tahu bagaimana di fakultas lain, apakah program ini juga ada atau tidak. Tetapi yang jelas, di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti, terdapat sebuah program yang dinamakan Program Beasiswa Peduli Prestasi. Biasanya program yang dibuka adalah untuk jurusan Akuntansi dan Manajemen, karena kedua jurusan tersebut yang paling banyak peminatnya. Tapi, tidak tertutup kemungkinan jika jumlah peminat jurusan Ilmu Ekonomi atau Ekonomi Pembangunan cukup banyak, mungkin juga dapat dibuka program beasiswa untuk jurusan tersebut.
Pada dasarnya, program ini ditujukkan bagi para calon mahasiswa dengan latar belakang keluarga dengan ekonomi menegah kebawah, tapi jangan khawatir, faktanya teman-teman di program beasiswa yang selama ini saya temui, mereka berasal dari berbagai latar belakang ekonomi, bahkan banyak juga berasal dari keluarga mampu. Tapi bagaimanapun juga, apalah arti latar belakang ekonomi keluarga kita. Itu adalah sebuah pencapaian dari hasil keringat dan kerja keras orangtua kita, yang tidak seharusnya kita bangga-banggakan (pamerkan) atau bahkan kita pergunakan untuk hal-hal yang tidak perlu. Bahkan saya salut kepada teman-teman di beasiswa yang berasal dari keluarga mampu, namun memilih untuk masuk ke program ini, walaupun saya meyakini mereka sebetulnya mampu untuk masuk ke program yang reguler dengan total biaya kuliah melebihi ratusan juta hehe. Itu artinya, mereka memang memiliki rasa kasih sayang kepada orangtuanya yang telah bersusah payah untuk mencukupi kebutuhan keluarga, yaitu dengan mengurangi biaya pendidikan yang ditanggung orangtuanya. Selain itu, sudah jelas mereka memang memiliki keinginan belajar yang serius dalam program ini, that’s the point.
Jadi, darimanapun latar belakang teman-teman semua, baik dari keluarga kurang mampu, atau bahkan anak pengusaha sekalipun mungkin akan dipersilahkan untuk masuk program ini, selama anak tersebut memang memiliki keinginan belajar yang tinggi. Selain itu, program ini juga diperuntukkan bagi mereka yang berdomisili di sekitar Jakarta Pusat/Jakarta Timur, yang dekat dengan lokasi kampus kami yaitu di Jl. A. Yani, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Dan, program ini juga diperuntukkan bagi anak-anak karyawan dan dosen dari Universitas Trisakti. Tapi setahu saya, secara umum... program ini diperuntukkan bagi seluruh putera-puteri Indonesia yang memang memiliki  potensi dan keinginan belajar yang tinggi. Mengapa saya berani berbicara begitu? Teman-teman di beasiswa banyak yang berasal dari berbagai penjuru Indonesia, khusus angkatan saya, ada yang berasal dari Bali, Padang, Cirebon, dan Purworejo yang memang jauh-jauh datang dari daerah mereka ke Jakarta untuk menuntut ilmu di program ini.
Lantas apa saja sih yang kita dapatkan dari program beasiswa ini. Yang pertama, sudah pasti yang namanya program beasiswa pasti menawarkan kemudahan pembayaran bagi para calon mahasiswa. Saya tidak mengupdate biaya terbaru untuk tahun 2016 ini, tapi yang jelas perbandingan biaya kuliah reguler dibandingkan dengan program beasiswa ini sangat jauh berbeda. Saya masih memegang slip bukti pembayaran saya semasa kuliah.
Sebagai perbandingan mengenai keuntungan pembayaran yang kami peroleh, biasanya pada saat awal akan masuk kuliah, calon mahasiswa diwajibkan membayar iuran sebagai sumbangan untuk uang gedung atau biasa disebut SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan). Seingat saya, pada program reguler biaya ini cukup mahal, kurang lebih sekitar ± Rp 19.000.000,- (hanya perkiraan seingat saya), sedangkan untuk program beasiswa, kami hanya dikenakan Rp 1.000.000,-. Perbandingan yang sangat jauh sekali. Disamping itu, untuk biaya per smester yang kami bayarkan yaitu sekitar Rp 4.500.000,- dengan rincian Rp 2.500.000,- sebagai biaya BPP Pokok/smester, dan Rp 2.000.000,- sebagai biaya SKS (pada saat smt 1, 20 sks), dengan biaya per SKS sebesar Rp 112.500. Jika dijumlahkan, per smester biaya pada program beasiswa sekitar Rp 4.500.000,- (dengan asumsi 20sks) sedangkan biaya program reguler yang ditawarkan kala itu sekitar ±Rp 12.000.000,- per smester pada Peringkat I (perkiraan harga tersebut berdasarkan pengalaman langsung, sebelum saya didaftarkan pada program beasiswa, orangtua saya telah mendaftarkan pada program reguler). Jika kita membandingkan selisih biaya yang dikeluarkan per smester antara program beasiswa dan program reguler pada tahun 2012, yaitu sebesar Rp 7.500.000,- (12jt-4.5jt). Belum lagi untuk perbandingan biaya gedung yang dikeluarkan yang jumlahnya cukup besar. (NOTE: Biaya tersebut adalah biaya untuk angkatan 2012, dan biasanya biaya baik program reguler maupun program beasiswa selalu mengalami peningkatan setiap angkatan).
Nah, itu tadi keuntungan pertama dari sisi biaya yang sudah jelas program beasiswa lebih diuntungkan dengan biaya yang jauh lebih murah. Keuntungan selanjutnya di program beasiswa adalah lingkungan yang sangat bersaing. Seperti kata pepatah, jika kita berteman dengan tukang sate, pasti kita juga akan kena asap satenya (I like satay hehe..). Begitupun di beasiswa, mahasiswa yang masuk dalam program ini mayoritas adalah mahasiswa yang memiliki latar belakang akademis yang baik, dan terbiasa aktif dan berusaha untuk menjadi yang terbaik. Suasana inilah yang paling saya sukai, suasana persaingan yang sehat dimana akan memotivasi diri kita juga untuk selalu bersaing menjadi yang terbaik (suasana persaingan ini membuat kita menjadi kuat dan siap bersaing dengan siapapun di dunia kerja, persaingan yang sehat tentunya). Inilah yang akan membentuk diri kita nantinya, dalam lingkungan yang bersaing akan memacu diri kita untuk senantiasa terus berkembang dan mengejar ketertinggalan kita dari teman-teman yang lain. Dan bagi saya pribadi, suasana kekeluargaan sangat kental dalam lingkungan beasiswa. Karena kita akan bersama-sama berjuang dari awal sampai akhir dengan teman teman yang sama, sehingga kita akan saling mendorong dan merangkul disaat teman yang satu tertinggal atau terjatuh, agar tidak ada teman kita yang harus meninggalkan persaingan di beasiswa lebih awal (akan saya ceritakan nanti). Suasana kekeluargaan ini akan membuat kita untuk saling menjaga dan solid satu dengan yang lain. Yaaaah.... walaupun harus diakui memang dimanapun lingkungan kita, selalu ada yang namanya kelompok dalam kelompok hehe. Jujur, sejak dulu bahkan sejak saat SD, saya tidak pernah menyukai bergaul dalam suatu kelompok atau sering disebut sebagai geng. Bagi saya, semua teman saya itu sama, merekalah yang membentuk karakter saya hingga sekarang, mewarnai hari-hari selama kita studi, dan menjadi penyemangat dan penghibur bagi kita dikala kita jatuh. Oleh karenanya, saya tidak pernah membeda-bedakan teman saya, saya juga tidak pernah menyinggung atau mendiskriminasi teman-teman saya yang membuat kelompok dalam kelompok tersebut. Ingat, bagi saya semua teman saya sama. Mereka bisa datang kapanpun kepada saya untuk meminta bantuan atau sekedar sharing kapanpun itu, dan dari kelompok manapun mereka, selama saya bisa bantu saya akan membantu. Sejujurnya, membuat suatu kelompok tertentu (geng) menurut saya hanya akan membuat kita menjadi bergantung kepada orang lain, yang akhirnya akan membendung diri kita untuk dapat berkembang. Tak jarang orang-orang akan menjadi sangat tergantung kepada kelompok mereka. Dan hidup secara berkelompok tertentu (geng) juga akan ikut mengisolasi pola fikir dan cara pandang mereka, mereka tidak akan tahu bagaimana asyiknya bertukar pikiran dengan orang lain yang bahkan baru mereka kenal, yang tentunya akan banyak memberikan kita informasi dan hal-hal dari sudut pandang yang berbeda. Karena mereka, biasanya hanya mendengarkan dan bertukar pendapat dengan orang-orang pada kelompok mereka saja. Jadi, untuk semua teman-teman khususnya keluarga saya di beasiswa usakti, kita adalah sebuah komunitas kecil di Universitas Trisakti, janganlah kita memperkecil keluarga kita dengan membentuk komunitas-komunitas lain didalamnya. (Oke cukup sudah curhatnya, Mohon maaf jika jadi melenceng dari topik. Oke, back on the topic).
Selain itu, jumlah peserta di program beasiswa (khususnya angkatan saya) tergolong cukup sedikit, dari semula sekitar 15 orang pada program Akuntansi, pada akhir masa studi hanya tersisa sekitar 10 orang saja. Kelas yang berjumlah sedikit ini bisa jadi menjadi poin plus sekaligus poin minus tersendiri bagi kami. Sisi positifnya adalah, untuk kondisi belajar bisa dibilang kondisi kami sangat kondusif, dengan sedikitnya orang membuat kelas terasa lebih tenang, dan layaknya sebuah kelas private hehe. Sedikitnya orang yang ada dikelas juga menjadi poin positif, karena kami jadi bisa semakin puas untuk bertukar cerita dan pengalaman dengan dosen, sekaligus menanyakan hal-hal yang mendetail kepada dosen pengajar, hal ini mungkin tidak dapat dilakukan pada kelas yang berjumlah 20 orang keatas, karena pasti dosen akan membatasi jumlah pertanyaan yang boleh ditanyakan pada materi  bahasan dikelas. Sisi minusnya dari sedikitnya orang ini adalah, kami menjadi terbatas dalam melakukan diskusi dan bertukar pikiran didalam kelas.
Setelah keuntungan dari sisi biaya dan lingkungan yang kondusif dan persaingan secara sehat, keuntungan lainnya adalah kita di program beasiswa selalu mendapatkan pengajar-pengajar yang terbaik dan berkualitas. Jadi, tidak perlu khawatir karena kita bayar murah lantas kita ditelantarkan. Sebaliknya, kita diperlakukan sama bahkan lebih oleh Fakultas, salah satu contohnya adalah dengan pengajar-pengajar yang dialokasikan untuk program beasiswa ini, yang bisa dibilang pengajar-pengajar top dan memiliki segudang ilmu, pengalaman, dan informasi yang siap dibagikan kepada kita semua. Sejak awal memang dosen-dosen yang diperuntukan untuk program beasiswa ini adalah dosen yang memiliki kemampuan lebih, dan yang terbaik yang ada di Trisakti, bahkan struktural sekelas Ketua Jurusan, Sekertaris Jurusan, dan bahkan Wakil Dekan memang sudah menjadi langganan mengajar ditempat kami, mengingat bahwa lulusan dari program ini diharapkan dapat menjadi lulusan-lulusan terbaik dan dapat memberikan kontribusi terbaik mereka untuk negeri kita tercinta ini.
Selain para struktural di Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang berlatar belakang akademisi (walaupun kenyataannya beberapa struktural juga banyak memiliki pengalaman sebagai praktisi, atau memiliki aktivitas profesional lain diluar kampus), para pengajar kami juga banyak diisi oleh para praktisi yang sudah jelas memiliki segudang ilmu dan pengalaman langsung berdasarkan realita praktik bisnis yang sesungguhnya. Ilmu teori yang diajarkan berdasarkan textbook, ditambah dengan gambaran realita melalui contoh-contoh pengalaman dosen tersebut membuat kita lebih mudah memahami masalah-masalah dan pengaplikasian teori yang kita dapat tersebut.
Selain itu semua, satu hal lagi yang menarik dari program ini adalah kita layaknya seorang bayi yang baru lahir. Perkembangan kita akan dipantau dengan baik oleh Fakultas. Jika perkembangan kita mulai merosot (nilai kita menurun dari ekspektasi yang diharapkan fakultas) maka akan ada penasihat akademik khusus yang akan siap membimbing, mengarahkan, dan memotivasi kita agar kedepannya kita bisa meningkatkan prestasi kita kembali untuk memberikan yang terbaik lagi kedepannya. Okee, itulah kiranya beberapa keuntungan yang akan diperoleh pada program beasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti. Namun, keuntungan tersebut tidak serta merta diberikan cuma-cuma oleh Universitas Trisakti. Layaknya 2 mata koin, ada hak pasti ada pula kewajiban yang harus kita penuhi. Walaupun menurut saya kewajiban yang dituntut oleh Trisakti kepada kami itu sangat wajar dan memang tidak sulit untuk dipenuhi bagi mahasiswa yang memang serius untuk belajar.
Salah satu syarat mutlak pada program studi ini adalah bahwa Fakultas menargetkan kami memiliki IPK atau Indeks Prestasi Kumulatif sekurang-kurangnya 3.00 setiap smester. Dimana target tersebut menurut saya sangat mungkin dicapai apalagi dengan lingkungan belajar dan dengan dosen-dosen yang berkualitas yang disediakan oleh Fakultas bagi kami.
Salah satu syarat yang diharapkan oleh Fakultas selanjutnya adalah bahwa Fakultas mengharapkan lulusan dari program ini adalah lulusan yang memiliki integritas dan kejujuran tinggi. Dengan demikian, fakultas tidak akan mentoleransi bagi para pelaku kecurangan. Kecurangan yang saya maksud bisa dalam bentuk mencontek saat ujian dan lain sebagainya. Jadi, jika saat ujian UTS dan UAS terdapat mahasiswa yang ketahuan mencontek, maka Fakultas tidak akan segan-segan mengeluarkan mahasiswa yang bersangkutan dari program beasiswa (NOTE: ini bukan hanya ancaman belaka wkwk). Disamping itu, Fakultas juga tidak akan mentoleransi bagi para pelaku kekerasan atau perkelahian yang melibatkan mahasiswa dari program beasiswa ini.
Oh ya, lupa saya sebutkan diatas bahwa program beasiswa ini hanya terdapat di kampus F Universitas Trisakti yang bertempat di Jl. A. Yani, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Jadi, proses belajar kita mulai dari awal sampai akhir berada di Cempaka Putih, kecuali pada akhir studi, saat skripsi mungkin akan lebih banyak menghabiskan waktu di kampus A yang bertempat di grogol untuk konsultasi dengan dosen pembimbing, mencari data skripsi, dan lain sebagainya.
Selanjutnya, bagi adik-adik yang memang berminat untuk bergabung dalam program beasiswa dari Universitas Trisakti ini, dapat langsung menanyakan ke bagian perkuliahan terutama perkuliahan yang ada di kampus F Universitas Trisakti untuk lebih detail mengenai persyaratan administratif dan lain sebagainya (atau perkuliahan di kampus A Grogol juga mungkin bisa).
Okee mungkin sekian dulu yang bisa saya bagi mengenai informasi beasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, semoga dapat memberikan masukan dan tambahan pilihan bagi teman-teman semua dalam melanjutkan langkah kalian ke jenjang universitas. Dan, sekali lagi yang perlu diingat adalah baik pilihan apapun itu yang kita buat, selama sesuai dengan passion dan cita-cita kita, maka lanjutkanlah.

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Tidak ada komentar:

Posting Komentar