السَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Kali
ini saya akan berbagi informasi mengenai beasiswa yang diberikan oleh
Universitas Trisakti yang pernah saya ceritakan juga sedikit dalam tulisan saya
yang pertama. Memang mungkin pasti bagi kita semua punya cita-cita untuk bisa
masuk ke universitas negeri. Selain biayanya yang biasanya lebih murah,
terdapat prestise tersendiri bagi kita jika mampu untuk masuk ke PTN. Tapi perlu diingat, tentukanlah arah
dan tujuan kita matang-matang, jangan sampai keinginan kita masuk ke PTN,
membuat kita menjadi memilih jurusan apapun yang penting masuk PTN. Bagi saya
pribadi, passion saya pada bidang yang ingin saya tekuni adalah hal yang utama,
sedangkan Universitas atau tempatnya hanya layaknya kendaraan yang membantu kita untuk
mencapai tujuan/ cita-cita kita. Seperti kata pepatah, emas jika diletakkan dalam
tumpukan sampah sekalipun akan tetap jadi emas, dan juga sebaliknya. Dengan
passion yang benar-benar kita inginkan akan membuat kita menjadi tertarik untuk
mempelajari lebih dalam bidang yang kita inginkan. Jadi bagi adik-adik semua,
terutama yang berada di bangku SMA, mulailah mencari passion yang kalian
minati, dan jangan sampai menyesal di kemudian hari karena mengambil pilihan
yang tidak benar-benar kalian inginkan.
Oke back on topic mengenai beasiswa yang ditawarkan oleh Universitas Trisakti, Saya tidak tahu bagaimana di fakultas lain, apakah program ini juga ada atau tidak. Tetapi yang jelas, di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti, terdapat sebuah program yang dinamakan Program Beasiswa Peduli Prestasi. Biasanya program yang dibuka adalah untuk jurusan Akuntansi dan Manajemen, karena kedua jurusan tersebut yang paling banyak peminatnya. Tapi, tidak tertutup kemungkinan jika jumlah peminat jurusan Ilmu Ekonomi atau Ekonomi Pembangunan cukup banyak, mungkin juga dapat dibuka program beasiswa untuk jurusan tersebut.
Pada
dasarnya, program ini ditujukkan bagi para calon mahasiswa dengan latar
belakang keluarga dengan ekonomi menegah kebawah, tapi jangan khawatir,
faktanya teman-teman di program beasiswa yang selama ini saya temui, mereka
berasal dari berbagai latar belakang ekonomi, bahkan banyak juga berasal dari
keluarga mampu. Tapi bagaimanapun juga, apalah arti latar belakang ekonomi
keluarga kita. Itu adalah sebuah pencapaian dari hasil keringat dan kerja keras
orangtua kita, yang tidak seharusnya kita bangga-banggakan (pamerkan) atau
bahkan kita pergunakan untuk hal-hal yang tidak perlu. Bahkan saya salut kepada
teman-teman di beasiswa yang berasal dari keluarga mampu, namun memilih untuk
masuk ke program ini, walaupun saya meyakini mereka sebetulnya mampu untuk
masuk ke program yang reguler dengan total biaya kuliah melebihi ratusan juta
hehe. Itu artinya, mereka memang memiliki rasa kasih sayang kepada orangtuanya
yang telah bersusah payah untuk mencukupi kebutuhan keluarga, yaitu dengan
mengurangi biaya pendidikan yang ditanggung orangtuanya. Selain itu, sudah
jelas mereka memang memiliki keinginan
belajar yang serius dalam program ini, that’s the point.
Jadi,
darimanapun latar belakang teman-teman semua, baik dari keluarga kurang mampu,
atau bahkan anak pengusaha sekalipun mungkin akan dipersilahkan untuk masuk
program ini, selama anak tersebut memang memiliki keinginan belajar yang
tinggi. Selain itu, program ini juga diperuntukkan bagi mereka yang berdomisili
di sekitar Jakarta Pusat/Jakarta Timur, yang dekat dengan lokasi kampus kami
yaitu di
Jl. A. Yani, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Dan, program ini juga diperuntukkan
bagi anak-anak karyawan dan dosen dari Universitas Trisakti. Tapi setahu saya,
secara umum... program ini diperuntukkan bagi seluruh putera-puteri Indonesia yang memang memiliki potensi dan keinginan belajar yang tinggi. Mengapa
saya berani berbicara begitu? Teman-teman di beasiswa banyak yang berasal dari
berbagai penjuru Indonesia, khusus angkatan saya, ada yang berasal dari Bali,
Padang, Cirebon, dan Purworejo yang memang jauh-jauh datang dari daerah mereka ke
Jakarta untuk menuntut ilmu di program ini.
Lantas apa saja sih
yang kita dapatkan dari program beasiswa ini. Yang pertama, sudah pasti yang
namanya program beasiswa pasti menawarkan kemudahan pembayaran bagi para calon
mahasiswa. Saya tidak mengupdate
biaya terbaru untuk tahun 2016 ini, tapi yang jelas perbandingan biaya
kuliah reguler dibandingkan dengan program beasiswa ini sangat jauh berbeda.
Saya masih memegang slip bukti pembayaran saya semasa kuliah.
Sebagai perbandingan
mengenai keuntungan pembayaran yang kami peroleh, biasanya pada saat awal akan
masuk kuliah, calon mahasiswa diwajibkan membayar iuran sebagai sumbangan untuk
uang gedung atau biasa disebut SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan). Seingat
saya, pada program reguler biaya ini cukup mahal, kurang lebih sekitar ± Rp
19.000.000,- (hanya perkiraan seingat saya), sedangkan untuk program beasiswa,
kami hanya dikenakan Rp 1.000.000,-. Perbandingan yang sangat jauh sekali. Disamping
itu, untuk biaya per smester yang kami bayarkan yaitu sekitar Rp 4.500.000,-
dengan rincian Rp 2.500.000,- sebagai biaya BPP Pokok/smester, dan Rp
2.000.000,- sebagai biaya SKS (pada saat smt 1, 20 sks), dengan biaya per SKS
sebesar Rp 112.500. Jika dijumlahkan, per smester biaya pada program beasiswa sekitar
Rp 4.500.000,- (dengan asumsi 20sks) sedangkan biaya program reguler yang
ditawarkan kala itu sekitar ±Rp 12.000.000,- per smester pada Peringkat I (perkiraan harga tersebut berdasarkan
pengalaman langsung, sebelum saya didaftarkan pada program beasiswa, orangtua
saya telah mendaftarkan pada program reguler). Jika kita membandingkan
selisih biaya yang dikeluarkan per smester antara program beasiswa dan program
reguler pada tahun 2012, yaitu sebesar Rp 7.500.000,- (12jt-4.5jt). Belum lagi
untuk perbandingan biaya gedung yang dikeluarkan yang jumlahnya cukup besar. (NOTE: Biaya tersebut adalah biaya untuk
angkatan 2012, dan biasanya biaya baik program reguler maupun program beasiswa
selalu mengalami peningkatan setiap angkatan).
Nah, itu tadi
keuntungan pertama dari sisi biaya yang sudah jelas program beasiswa lebih
diuntungkan dengan biaya yang jauh lebih murah. Keuntungan selanjutnya di
program beasiswa adalah lingkungan yang sangat bersaing. Seperti kata pepatah,
jika kita berteman dengan tukang sate, pasti kita juga akan kena asap satenya
(I like satay hehe..). Begitupun di beasiswa, mahasiswa yang masuk dalam
program ini mayoritas adalah mahasiswa yang memiliki latar belakang akademis
yang baik, dan terbiasa aktif dan berusaha untuk menjadi yang terbaik. Suasana
inilah yang paling saya sukai, suasana persaingan yang sehat dimana akan
memotivasi diri kita juga untuk selalu bersaing menjadi yang terbaik (suasana
persaingan ini membuat kita menjadi kuat dan siap bersaing dengan siapapun di
dunia kerja, persaingan yang sehat tentunya). Inilah yang akan membentuk diri
kita nantinya, dalam lingkungan yang bersaing akan memacu diri kita untuk
senantiasa terus berkembang dan mengejar ketertinggalan kita dari teman-teman
yang lain. Dan bagi saya pribadi, suasana kekeluargaan sangat kental dalam
lingkungan beasiswa. Karena kita akan bersama-sama berjuang dari awal sampai
akhir dengan teman teman yang sama, sehingga kita akan saling mendorong dan
merangkul disaat teman yang satu tertinggal atau terjatuh, agar tidak ada teman
kita yang harus meninggalkan persaingan di beasiswa lebih awal (akan saya
ceritakan nanti). Suasana kekeluargaan ini akan membuat kita untuk saling
menjaga dan solid satu dengan yang lain. Yaaaah.... walaupun harus diakui
memang dimanapun lingkungan kita, selalu ada yang namanya kelompok dalam
kelompok hehe. Jujur, sejak dulu bahkan sejak saat SD, saya tidak pernah
menyukai bergaul dalam suatu kelompok atau sering disebut sebagai geng. Bagi
saya, semua teman saya itu sama, merekalah yang membentuk karakter saya hingga
sekarang, mewarnai hari-hari selama kita studi, dan menjadi penyemangat dan
penghibur bagi kita dikala kita jatuh. Oleh karenanya, saya tidak pernah
membeda-bedakan teman saya, saya juga tidak pernah menyinggung atau
mendiskriminasi teman-teman saya yang membuat kelompok dalam kelompok tersebut.
Ingat, bagi saya semua teman saya sama. Mereka bisa datang kapanpun kepada
saya untuk meminta bantuan atau sekedar sharing kapanpun itu, dan dari kelompok
manapun mereka, selama saya bisa bantu saya akan membantu. Sejujurnya,
membuat suatu kelompok tertentu (geng) menurut saya hanya akan membuat kita
menjadi bergantung kepada orang lain, yang akhirnya akan membendung diri kita
untuk dapat berkembang. Tak jarang orang-orang akan menjadi sangat tergantung
kepada kelompok mereka. Dan hidup secara berkelompok tertentu (geng) juga akan
ikut mengisolasi pola fikir dan cara pandang mereka, mereka tidak akan tahu
bagaimana asyiknya bertukar pikiran dengan orang lain yang bahkan baru mereka
kenal, yang tentunya akan banyak memberikan kita informasi dan hal-hal dari
sudut pandang yang berbeda. Karena mereka, biasanya hanya mendengarkan dan
bertukar pendapat dengan orang-orang pada kelompok mereka saja. Jadi, untuk
semua teman-teman khususnya keluarga saya di beasiswa usakti, kita adalah
sebuah komunitas kecil di Universitas Trisakti, janganlah kita memperkecil
keluarga kita dengan membentuk komunitas-komunitas lain didalamnya. (Oke cukup sudah curhatnya, Mohon maaf jika
jadi melenceng dari topik. Oke, back on the topic).
Selain itu, jumlah
peserta di program beasiswa (khususnya angkatan saya) tergolong cukup sedikit,
dari semula sekitar 15 orang pada program Akuntansi, pada akhir masa studi
hanya tersisa sekitar 10 orang saja. Kelas yang berjumlah sedikit ini bisa jadi
menjadi poin plus sekaligus poin minus tersendiri bagi kami. Sisi positifnya
adalah, untuk kondisi belajar bisa dibilang kondisi kami sangat kondusif,
dengan sedikitnya orang membuat kelas terasa lebih tenang, dan layaknya sebuah
kelas private hehe. Sedikitnya orang yang ada dikelas juga menjadi poin
positif, karena kami jadi bisa semakin puas untuk bertukar cerita dan
pengalaman dengan dosen, sekaligus menanyakan hal-hal yang mendetail kepada
dosen pengajar, hal ini mungkin tidak dapat dilakukan pada kelas yang berjumlah
20 orang keatas, karena pasti dosen akan membatasi jumlah pertanyaan yang boleh
ditanyakan pada materi bahasan dikelas.
Sisi minusnya dari sedikitnya orang ini adalah, kami menjadi terbatas dalam
melakukan diskusi dan bertukar pikiran didalam kelas.
Setelah keuntungan dari
sisi biaya dan lingkungan yang kondusif dan persaingan secara sehat, keuntungan
lainnya adalah kita di program beasiswa selalu mendapatkan pengajar-pengajar
yang terbaik dan berkualitas. Jadi, tidak perlu khawatir karena kita bayar
murah lantas kita ditelantarkan. Sebaliknya, kita diperlakukan sama bahkan
lebih oleh Fakultas, salah satu contohnya adalah dengan pengajar-pengajar yang
dialokasikan untuk program beasiswa ini, yang bisa dibilang pengajar-pengajar
top dan memiliki segudang ilmu, pengalaman, dan informasi yang siap dibagikan
kepada kita semua. Sejak awal memang dosen-dosen yang diperuntukan untuk
program beasiswa ini adalah dosen yang memiliki kemampuan lebih, dan yang
terbaik yang ada di Trisakti, bahkan struktural sekelas Ketua Jurusan,
Sekertaris Jurusan, dan bahkan Wakil Dekan memang sudah menjadi langganan
mengajar ditempat kami, mengingat bahwa lulusan dari program ini diharapkan
dapat menjadi lulusan-lulusan terbaik dan dapat memberikan kontribusi terbaik
mereka untuk negeri kita tercinta ini.
Selain para struktural
di Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang berlatar belakang akademisi (walaupun
kenyataannya beberapa struktural juga banyak memiliki pengalaman sebagai
praktisi, atau memiliki aktivitas profesional lain diluar kampus), para
pengajar kami juga banyak diisi oleh para praktisi yang sudah jelas memiliki
segudang ilmu dan pengalaman langsung berdasarkan realita praktik bisnis yang
sesungguhnya. Ilmu teori yang diajarkan berdasarkan textbook, ditambah dengan
gambaran realita melalui contoh-contoh pengalaman dosen tersebut membuat kita
lebih mudah memahami masalah-masalah dan pengaplikasian teori yang kita dapat
tersebut.
Selain itu semua, satu
hal lagi yang menarik dari program ini adalah kita layaknya seorang bayi yang
baru lahir. Perkembangan kita akan dipantau dengan baik oleh Fakultas. Jika
perkembangan kita mulai merosot (nilai kita menurun dari ekspektasi yang
diharapkan fakultas) maka akan ada penasihat akademik khusus yang akan siap
membimbing, mengarahkan, dan memotivasi kita agar kedepannya kita bisa
meningkatkan prestasi kita kembali untuk memberikan yang terbaik lagi
kedepannya. Okee, itulah kiranya beberapa keuntungan yang akan diperoleh pada
program beasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti. Namun, keuntungan
tersebut tidak serta merta diberikan cuma-cuma oleh Universitas Trisakti.
Layaknya 2 mata koin, ada hak pasti ada pula kewajiban yang harus kita penuhi.
Walaupun menurut saya kewajiban yang dituntut oleh Trisakti kepada kami itu
sangat wajar dan memang tidak sulit untuk dipenuhi bagi mahasiswa yang memang
serius untuk belajar.
Salah satu syarat
mutlak pada program studi ini adalah bahwa Fakultas menargetkan kami memiliki
IPK atau Indeks Prestasi Kumulatif sekurang-kurangnya 3.00 setiap smester.
Dimana target tersebut menurut saya sangat mungkin dicapai apalagi dengan
lingkungan belajar dan dengan dosen-dosen yang berkualitas yang disediakan oleh
Fakultas bagi kami.
Salah satu syarat yang
diharapkan oleh Fakultas selanjutnya adalah bahwa Fakultas mengharapkan lulusan
dari program ini adalah lulusan yang memiliki integritas dan kejujuran tinggi.
Dengan demikian, fakultas tidak akan mentoleransi bagi para pelaku kecurangan.
Kecurangan yang saya maksud bisa dalam bentuk mencontek saat ujian dan lain
sebagainya. Jadi, jika saat ujian UTS dan UAS terdapat mahasiswa yang ketahuan
mencontek, maka Fakultas tidak akan segan-segan mengeluarkan mahasiswa yang
bersangkutan dari program beasiswa (NOTE:
ini bukan hanya ancaman belaka wkwk). Disamping itu, Fakultas juga tidak akan
mentoleransi bagi para pelaku kekerasan atau perkelahian yang melibatkan
mahasiswa dari program beasiswa ini.
Oh
ya, lupa saya sebutkan diatas bahwa program beasiswa ini hanya terdapat di
kampus F Universitas Trisakti yang bertempat di Jl. A. Yani, Cempaka Putih,
Jakarta Pusat. Jadi, proses belajar
kita mulai dari awal sampai akhir berada di Cempaka Putih, kecuali pada akhir
studi, saat skripsi mungkin akan lebih banyak menghabiskan waktu di kampus A
yang bertempat di grogol untuk konsultasi dengan dosen pembimbing, mencari data
skripsi, dan lain sebagainya.
Selanjutnya, bagi
adik-adik yang memang berminat untuk bergabung dalam program beasiswa dari
Universitas Trisakti ini, dapat langsung menanyakan ke bagian perkuliahan
terutama perkuliahan yang ada di kampus F Universitas Trisakti untuk lebih
detail mengenai persyaratan administratif dan lain sebagainya (atau perkuliahan
di kampus A Grogol juga mungkin bisa).
Okee mungkin sekian
dulu yang bisa saya bagi mengenai informasi beasiswa di Fakultas Ekonomi
Universitas Trisakti, semoga dapat memberikan masukan dan tambahan pilihan bagi
teman-teman semua dalam melanjutkan langkah kalian ke jenjang universitas. Dan,
sekali lagi yang perlu diingat adalah baik pilihan apapun itu yang kita buat,
selama sesuai dengan passion dan cita-cita kita, maka lanjutkanlah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar